Jumat, 20 Maret 2015

Pulau Dewata di Korea Selatan

Pulau Dewata di Korea Selatan 


Jika di Indonesia mengenal Bali sebagai pulau dewata, maka di Korea Selatan memiliki pulau Jeju yang juga dikenal sebagai pulau dewata. Selain keindahan alamnya, Jeju juga dikenal dengan keunikan adat istiadat masyarakat asli Korea yang masih dipertahankan hingga saat ini. Pada tahun 2007, pulau ini dinobatkan sebagai salah satu tempat yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Perjalanan Beritaempat menuju Jeju ditempuh melalui trasportasi udara, sekitar 45 (empat puluh lima) menit perjalanan dari bandara Gimpo ke bandara Jeju. Bandara Gimpo merupakan bandara untuk penerbangan domestik di Korea Selatan. Sedangkan bandara undara Internasional Korea Selatan adalah bandara Incheon. Sehingga perjalanan menuju Jeju berangkat dari bandara Gimpo bukan bandara Incheon.
Ketika Beritaempat menginjakan kakinya di Jeju pada 27 Januari 2014, langsung disambut oleh udara dingin yang menusuk hingga tulang, sekitar minus 8 derajat celcius. Walaupun tidak disertai dengan turunnya salju, namun udara di Jeju membuat badan menjadi kaku. Udara dingin Jeju disebabkan faktor angin laut yang sangat dingin yang meniup di pulau jeju. Padahal secara geografis, pulau Jeju berada di selatan semenanjung Korea, atau berdekatan dengan Philipina. Seharusnya, udara di Jeju cukup sejuk karena mendekati wilayah tropis. Namun karena pertemuan angin dingin dari arah pulau Jepang dan Tiongkok daratan, menyebabkan udara di Jeju berbanding terrbalik dengan udara daerah tropis seperti Philipina.
Terdapat beberapa tempat destinasi di Pulau Jeju yang didatangi Beritaempat, dan direkomendasikan untuk wajib anda datangi ketika melancong ke pulau jeju, yakni :
1.    Naga Pencuri Giok : Yongduam Rock
Pulau Jeju yang penuh dengan legenda yang dituturkan secara turun temurun dan tetap dilestarikan hingga hari ini, salah satunya adalah legenda “ada seekor naga yang mencuri giok hijau yang sangat berharga dari Gunung Halla. Naga itu kemudian di panah jatuh oleh dewa yang melindungi gunung. Ketika dia jatuh, dia terhempas di Yongduam. Tubuhnya seketika tenggelam di lautan dan kepalanya segera membeku ketika sang naga sedang menatap ke langit”.
Beritaempat mencoba membuktikan legenda tersebut dengan mendatangi Yongduam Rock (Karang Kepala Naga). Sebuat tempat wisata wajib bagi para pelancong yang datang ke pulau Jeju. Tempat ini buka selama 24 jam dan bebas biaya. Untuk sampai ke tempat ini, dari Bandara Internasional Jeju, naik bus yang menuju Si Jungang Ro. Turun di Yongdam Rotary. Sesudah itu, Anda harus berjalan kaki selama kurang lebih 5 – 10 menit. Anda juga dapat menggunakan taxi dari Bandara Internasional Jeju, dan hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai ke Karang Yongduam.
Sekilas, hamparan karang di pantai Yongduam Rock nampak seperti kepala naga besar yang keluar tiba – tiba dari laut. Keindahan visual karang kepala naga tersebut seakan melegitimasi legenda masyarakat setempat tentang naga pencuri giok. Walaupun secara ilmiah sebenarnya karang di daerah Yongduam ini terbentuk dari erupsi vulkanik yang terjadi lebih dari dua juta tahun yang lalu, dan ditambah dengan hembusan angin dingin yang sangat kencang disertai hempasan ombak secara terus menerus selama ribuan tahun. Sehingga erupsi vulkanik tersebut berbentuk unik, menyerupai kepala naga.
Lepas dari legenda masyarakat tersebut, atau secara ilmiah pembentukan karang, seluruh pengunjung di pantai karang naga merasa takjub akan keindahan Yongduam Rock. Para pelancong termasuk Beritaempat, mengabaikan udara dingin hanya untuk menikmati pemandangan alam yang penuh dengan legenda ini.
Disekitar Yongduam Rock juga dikenal dengan pusat kuliner masakan laut khas korea. Jadi, apabila Anda adalah salah satu penggemar seafood tempat ini harus masuk dalam daftar kunjungan Anda di pulau Jeju Korea. Selain itu, di sekitar batu karang ini, Anda dapat menemukan berbagai macam cafe, bar, dan restauran. Tempat ini juga menjadi salah satu tempat nongkrong bagi muda-mudi. Sehingga jangan merasa risih apabila menemukan banyak pasangan khasmaran yang saling mendekap ditengah udara dingin sembari menikmati keindahan alam.
Pemandangan menakjubkan selanjutnya adalah warna batu karang yang hitam legam secara kontras bersentuhan dengan warna biru laut yang menyejukan mata. Memanjakan mata dengan pemandangan ini dapat dinikmati sembari berjalan-jalan di sepanjang garis pantai atau sambil menikmati secangkir kopi khas korea di café – café yang ada.
So.. penasaran dengan legenda sang Naga pencuri Giok, jangan lewatkan mengunjungi Yongduam Rock (Karang Kepala Naga) di pulau Jeju. Dijamin, anda akan betah dan enggan beranjak.

0 komentar:

Posting Komentar