Korea Selatan dan Utara Saling Lepas Tembakan di Perbatasan
Kawasan perbatasan antara dua Korea
menegang. Baik Korea Selatan dan Utara saling melepas tembakan artileri
di wilayah perbatasan maritim yang menjadi sengketa.
Insiden tersebut diawali Senin pagi, saat Korut mengumumkan akan melakukan uji coba tembakan di 7 titik perbatasan. Namun, versi pihak Korsel mengatakan, tembakan pihak Utara memasuki wilayah laut mereka.
"Sejumlah tembakan yang dilepaskan oleh Korea Utara jatuh di wilayah kami dan kami merespon dengan tembakan," kata juru bicara militer Korsel, seperti dimuat BBC, Senin (31/3/2014). "Beberapa waktu kemudian, kedua pihak saling melepaskan tembakan ke arah laut."
Kantor berita Korsel, Yonhap mengabarkan, sejumlah tembakan Korut mendarat di bagian selatan Northern Limit Line -- julukan bagi area perbatasan yang disengketakan.
Merespon hal tersebut, militer Korsel menembakkan puluhan meriam dari artileri K-9 self-propelled howitzers dan mengirim jet tempur F-15K.
Akibat dari insiden tersebut, penduduk di pulau di perbatasan, Baengnyeong, dievakuasi ke lokasi penyelamatan.
Area perbatasan tersebut sekian lama menjadi sengketa antara kedua Korea. Pada akhir 2010, empat warga Korea Selatan tewas di sebuah pulau perbatasan akibat tembakan artileri Korea Utara.
Sebelumnya, sebuah kapal perang Korea Selatan tenggelam di dekat perbatasan yang disengketakan dengan 46 tewas.
Seoul mengatakan Pyongyang menembakkan torpedo, namun Korea Utara membantah peran apapun dalam insiden itu.
PBB telah menetapkan perbatasan setelah Perang Korea, tetapi Korea Utara tidak pernah mengakuinya.
Insiden terbaru ini terjadi beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji tembak dua rudal jarak menengah Nodong atas laut.
Akhir pekan lalu, Dewan Keamanan PBB mengecam peluncuran dan mengatakan sedang mempertimbangkan sebuah "respon yang tepat".
Peluncuran yang diikuti serangkaian tes rudal jarak pendek. Pihak luar menganggapnya sebagai respon Pyongyang terhadap latihan militer tahunan AS-Korea Selatan yang sedang dilakukan. Latihan militer bertajuk Foal Eagle baru berakhir 18 April 2014 mendatang.
Insiden tersebut diawali Senin pagi, saat Korut mengumumkan akan melakukan uji coba tembakan di 7 titik perbatasan. Namun, versi pihak Korsel mengatakan, tembakan pihak Utara memasuki wilayah laut mereka.
"Sejumlah tembakan yang dilepaskan oleh Korea Utara jatuh di wilayah kami dan kami merespon dengan tembakan," kata juru bicara militer Korsel, seperti dimuat BBC, Senin (31/3/2014). "Beberapa waktu kemudian, kedua pihak saling melepaskan tembakan ke arah laut."
Kantor berita Korsel, Yonhap mengabarkan, sejumlah tembakan Korut mendarat di bagian selatan Northern Limit Line -- julukan bagi area perbatasan yang disengketakan.
Merespon hal tersebut, militer Korsel menembakkan puluhan meriam dari artileri K-9 self-propelled howitzers dan mengirim jet tempur F-15K.
Akibat dari insiden tersebut, penduduk di pulau di perbatasan, Baengnyeong, dievakuasi ke lokasi penyelamatan.
Area perbatasan tersebut sekian lama menjadi sengketa antara kedua Korea. Pada akhir 2010, empat warga Korea Selatan tewas di sebuah pulau perbatasan akibat tembakan artileri Korea Utara.
Sebelumnya, sebuah kapal perang Korea Selatan tenggelam di dekat perbatasan yang disengketakan dengan 46 tewas.
Seoul mengatakan Pyongyang menembakkan torpedo, namun Korea Utara membantah peran apapun dalam insiden itu.
PBB telah menetapkan perbatasan setelah Perang Korea, tetapi Korea Utara tidak pernah mengakuinya.
Insiden terbaru ini terjadi beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji tembak dua rudal jarak menengah Nodong atas laut.
Akhir pekan lalu, Dewan Keamanan PBB mengecam peluncuran dan mengatakan sedang mempertimbangkan sebuah "respon yang tepat".
Peluncuran yang diikuti serangkaian tes rudal jarak pendek. Pihak luar menganggapnya sebagai respon Pyongyang terhadap latihan militer tahunan AS-Korea Selatan yang sedang dilakukan. Latihan militer bertajuk Foal Eagle baru berakhir 18 April 2014 mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar