Jumat, 20 Maret 2015

Korea Selatan:Larangan Nonton Konser Lady Gaga Bagi Usia Dibawah 18 Tahun

Korea Selatan:Larangan Nonton Konser Lady Gaga Bagi Usia Dibawah 18 Tahun



Pejabat Korea Selatan melarang remaja berusia dibawah 18 tahun menonton konser Lady Gaga yang di laksanakan di Stadiun Olimpiade ,Seoul Korea selatan Juma’at 27 April  lalu.Alasan larangan menonton  konser penyanyi asal Amerika Serikat tersebut,karena para pejabat Korea Selatan menganggap busana dan gerakan-gerakan tarian Lady Gaga tersebut  cabul .Kelompok-kelompok Kristenpun turut melancarkan protesnya terhadap penyelenggara konser penyanyi popo Lady gaga tersebut,karena mereka menganggapnya kostum yang dipakainya,serta gerakan-gerakan tariannya seronok dan cabul.Dalam konteks inilah pejabat Korea Selatan dan para pemuka agama Kristen menganggapnya tidak sesuai dengan kepribadian rakyat Korea ,terutama bagi remaja yang berusia dibawah 18 tahun.Nah,bagaimana dengan bangsa Indonesia yang kononnya jika tidak ada halangan Lady Gaga itu akan mengadakan konsernya bulan Juni mendatang .Bangsa Korea memang masih sangat menghormati kepribadian bangsanya,sebagaimana halnya juga Jepang dan China meskipun mereka merupakan negara-negara maju dan modern .Mereka bisa saja teknologinya yang tinggi menyamai Eropa bahkan menyaingi Amerika serikat,akan tetapi berbagai  tradisi -tradisinya , dan ,adat istiadat mereka tetap saja di pertahankan..Sekarang sebagaian remaja Indonesia sudah terbius dengan film-film,musik dan band-band asal Korea Selatan ,China selain film-film dan band-band serta kebudayaan Barat dengan mencampakkan tradisi dan kesenian tradisional bangsa Indonesia sendiri.Kemungkinan saja para generasi muda Indonesia sudah bosan kepada tradisi leluhurnya sendiri,karena menganggapnya tidak relevan lagi dengan kebudayaan maju dan modern ala Barat .Sebagai buktinya,coba lihat siapa saja yang masih gemar setia menonton acara-acara kesenian tradisioonal  ? Bisa dipastikan hanya ditonton oleh orang-orang tuanya saja .Generasi muda Indonesia sering terlihat histeris saat menonton berbagai konser musik asing,tetapi mereka seringnya bertikai dan membuat kerusuhan sekiranya menonton konser-konser musik dari band-band dan musisi Indonesia sendiri.Lagi pula kelihatannya pejabat Indonesia tidak membatasi usia dari para penonton sebagaimana hal di Korea Selatan misalnya.Bahkan tidak hanya itu,namun di berbagai siaran TV Indonesia terkesan asalkan sesuai selera produsernya saja,tidak ada batasan usia seseorang.Karenanya acara-acara TV yang sesungguhnya bagi orang dewasa ditayangkan saat anak-anak belum tidur.Padahal pemerintah khususnya KPI perlu lebih ketat mengawasi berbagai acara TV agar tidak meracuni kepribadian anak-anak tunas bangsa yang masih perlu bimbingan orang tuanya,misalnya acara-acara TV yang diuntukkan bagi orang dewasa,remaja,anak-anak disiarkan sesuai dengan waktu tertentu.Memang sering mereka berdalih,bahwa orang tua selalu berada disamping anak-anaknya jika menonton acara-acara tersebut.Tetapi lebih baik daripada oranag tuanya tidak bisa kemana-mana karena selalu berada disamping putranya,akan lebih efektif sekiranya acara-acara TV diubah suaikan dengan kriteria usia pirsawannya.Negara maju saja seperti Korea Selatan masih dengan ketat membatasi jenis tontontan  generasi mudanya , masaksih Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak bisa melakukannya.Indonesia sekarang hanya masih memiliki sisa warisan leluhur berupa tradisi ,adat istiadat atau nilai-nilai dan norma sosialnya,sementara yang lainnya terutama sumber daya alamnya ,jutaan hektar lahanya memang sejak lama sudah menjadi milik asing .Dan kalau itupun raib mau cari kemana lagi ?  Krisis identitas bangsa Indonesia sekarang ini sangat kriits,yang jika  tidak dengan segera diselamatkan bisa dipastikan akan raib juga sebagaimana yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar