DPD RI Jalin Hubungan Antar Parlemen Dengan Korea Selatan
Aktualita.co -Ketua DPD RI Irman Gusman tengah berkunjung ke Korea
Selatan didampingi oleh Muhammad Saleh (Bengkulu), Bahar Ngitung
(Sulsel), Habib Said Ismail (Kalteng) dan Sekjen DPD RI, Sudarsono
Hardjosoekarto.
Salah satu agenda dari kunjungan tersebut adalah bertemu dengan Parlemen Korea Selatan. Dikemukakan oleh Ketua Parlemen Chung, bahwa hubungan Indonesia-Korea Selatan sangatlah penting, dan kunjungan delegasi senator Indonesia kali ini akan menjadi landasan untuk memperkuat hubungan persabatan kedua negara.
“Bagi Korea, hubungan persahabatan dengan Indonesia menjadi sangat penting dan kedatangan Bapak Irman merupakan landasan kuat untuk memperkuat lagi hubungan yang telah berjalan dengan baik,” ungkap Chung.
Sejumlah pujian diberikan oleh Parlemen Korea Selatan terutama mengenai keberhasilan transisi kepemimpinan di Indonesia. Hal ini dilihat dari pelaksanaan pemilihan Presiden yang berlangsung dengan damai dan lancar. Demikian disampaikan Ketua Parlemen Korea Selatan, Chung Ui Hwa saat menerima kunjungan Ketua DPD RI, Irman Gusman, Selasa (18/11).
Selain itu, Chung memuji Indonesia yang menurutnya terdiri dari banyak budaya, bahasa, dan suku tersebar di ribuan pulau, tetapi menjadi negara yang memiliki semangat persatuan yang kuat.
Indonesia benar-benar istimewa. Saya merasa sangat dekat dengan Indonesia karena selain banyak sahabat, anak saya sendiri bekerja di salah satu perusahaan Korea di Indonesia,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Chung juga memberikan ucapan selamat kepada Irman Gusman yang terpilih kembali sebagai senator dari Sumatera Barat, dan terpilih kembali untuk yang kedua kalinya menjadi Ketua DPD RI.
Ia berharap posisi Irman saat ini akan makin memberikan kontribusi yang besar pada peningkatan kerjasama dan persahabatan kedua negara. Terlebih lagi bahwa saat ini mantan Presiden SBY juga memiliki agenda berkala ke Korea, selaku pimpinan lembaga internasional PBB yang berkantor pusat di Seoul.
Lebih lanjut Chung menilai, Indonesia telah berhasil melewati masa transisi kepemimpinan. Ia berharap Presiden Joko Widodo dapat melanjutkan semangat persahabatan Indonesia-Korea yang sudah dirintis oleh para pendahulunya, termasuk Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pertemuan kedua pimpinan parlemen tersebut, menyepakati untuk mendorong kerjasama di bidang ekonomi dan investasi diantara kedua negara.
“Hubungan parlement to parlement ini akan mendorong pemerintah kedua negara untuk meningkatkan berbagai bentuk kerjasama, termasuk juga mendorong dunia usaha untuk terus meningkatkan kerjasama bisnis dan investasi,” demikian dikatakan Irman.
Bahkan diharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo pada pertemuan puncak ASEAN-Korsel pada pertengahan Desember mendatang dapat menandai persahabatan kedua negara yang makin erat.
Selain membahas hubungan dan kerjasama ekonomi kedua negara, Ketua Parlemen Chung juga membahas konsep kerjasama multilateral MIKTA yakni kerjasama lima negara Mexico, Indonesia, Korea, Turki dan Australia.
Chung mengusulkan diadakan pertemuan tahunan kedua negara tersebut, yang akan diawali pertama kali di Seoul. Beberapa issue yang dapat menjadi agenda MIKTA selain kerjasama ekonomi dan bisnis, juga isu-isu internasional seperti terorisme dan hal-hal yang terkait dengan PBB.
Direncanakan Chung akan mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia, termasuk ke DPD RI tahun 2015 untuk lebih mempersiapkan MIKTA secara lebih detil.
Sementara itu, Sekjen DPD RI, Sudarsono, melaporkan dari Seoul bahwa pertemuan antara Senator Indonesia dan Parlemen Korsel itu juga membahas kemungkinan kerjasama antara Sekretariat Jendral kedua lembaga.
Seperti diketahui bahwa Sistem Parlemen Korsel yang saat ini masih unikameral, dalam waktu dekat akan menjadi bikameral.
Parlemen Korsel juga dikenal yang paling awal dalam menerapkan sistem paperless dan e voting, di mana ruang sidang paripurna telah dilengkapi dengan sistem IT yang sangat maju sehingga sidang-sidang parlemen diselenggarakan dengan sangat efisien dan hemat kertas.
“Di masa mendatang perlu dipikirkan sistem serupa diterapkan di lingkungan parlemen di Senayan,” ujar Sudarsono
Salah satu agenda dari kunjungan tersebut adalah bertemu dengan Parlemen Korea Selatan. Dikemukakan oleh Ketua Parlemen Chung, bahwa hubungan Indonesia-Korea Selatan sangatlah penting, dan kunjungan delegasi senator Indonesia kali ini akan menjadi landasan untuk memperkuat hubungan persabatan kedua negara.
“Bagi Korea, hubungan persahabatan dengan Indonesia menjadi sangat penting dan kedatangan Bapak Irman merupakan landasan kuat untuk memperkuat lagi hubungan yang telah berjalan dengan baik,” ungkap Chung.
Sejumlah pujian diberikan oleh Parlemen Korea Selatan terutama mengenai keberhasilan transisi kepemimpinan di Indonesia. Hal ini dilihat dari pelaksanaan pemilihan Presiden yang berlangsung dengan damai dan lancar. Demikian disampaikan Ketua Parlemen Korea Selatan, Chung Ui Hwa saat menerima kunjungan Ketua DPD RI, Irman Gusman, Selasa (18/11).
Selain itu, Chung memuji Indonesia yang menurutnya terdiri dari banyak budaya, bahasa, dan suku tersebar di ribuan pulau, tetapi menjadi negara yang memiliki semangat persatuan yang kuat.
Indonesia benar-benar istimewa. Saya merasa sangat dekat dengan Indonesia karena selain banyak sahabat, anak saya sendiri bekerja di salah satu perusahaan Korea di Indonesia,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Chung juga memberikan ucapan selamat kepada Irman Gusman yang terpilih kembali sebagai senator dari Sumatera Barat, dan terpilih kembali untuk yang kedua kalinya menjadi Ketua DPD RI.
Ia berharap posisi Irman saat ini akan makin memberikan kontribusi yang besar pada peningkatan kerjasama dan persahabatan kedua negara. Terlebih lagi bahwa saat ini mantan Presiden SBY juga memiliki agenda berkala ke Korea, selaku pimpinan lembaga internasional PBB yang berkantor pusat di Seoul.
Lebih lanjut Chung menilai, Indonesia telah berhasil melewati masa transisi kepemimpinan. Ia berharap Presiden Joko Widodo dapat melanjutkan semangat persahabatan Indonesia-Korea yang sudah dirintis oleh para pendahulunya, termasuk Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pertemuan kedua pimpinan parlemen tersebut, menyepakati untuk mendorong kerjasama di bidang ekonomi dan investasi diantara kedua negara.
“Hubungan parlement to parlement ini akan mendorong pemerintah kedua negara untuk meningkatkan berbagai bentuk kerjasama, termasuk juga mendorong dunia usaha untuk terus meningkatkan kerjasama bisnis dan investasi,” demikian dikatakan Irman.
Bahkan diharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo pada pertemuan puncak ASEAN-Korsel pada pertengahan Desember mendatang dapat menandai persahabatan kedua negara yang makin erat.
Selain membahas hubungan dan kerjasama ekonomi kedua negara, Ketua Parlemen Chung juga membahas konsep kerjasama multilateral MIKTA yakni kerjasama lima negara Mexico, Indonesia, Korea, Turki dan Australia.
Chung mengusulkan diadakan pertemuan tahunan kedua negara tersebut, yang akan diawali pertama kali di Seoul. Beberapa issue yang dapat menjadi agenda MIKTA selain kerjasama ekonomi dan bisnis, juga isu-isu internasional seperti terorisme dan hal-hal yang terkait dengan PBB.
Direncanakan Chung akan mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia, termasuk ke DPD RI tahun 2015 untuk lebih mempersiapkan MIKTA secara lebih detil.
Sementara itu, Sekjen DPD RI, Sudarsono, melaporkan dari Seoul bahwa pertemuan antara Senator Indonesia dan Parlemen Korsel itu juga membahas kemungkinan kerjasama antara Sekretariat Jendral kedua lembaga.
Seperti diketahui bahwa Sistem Parlemen Korsel yang saat ini masih unikameral, dalam waktu dekat akan menjadi bikameral.
Parlemen Korsel juga dikenal yang paling awal dalam menerapkan sistem paperless dan e voting, di mana ruang sidang paripurna telah dilengkapi dengan sistem IT yang sangat maju sehingga sidang-sidang parlemen diselenggarakan dengan sangat efisien dan hemat kertas.
“Di masa mendatang perlu dipikirkan sistem serupa diterapkan di lingkungan parlemen di Senayan,” ujar Sudarsono
0 komentar:
Posting Komentar